Legalisasi dokumen merupakan langkah untuk mengesahkan dokumen resmi agar diakui secara hukum oleh negara lain. Dalam konteks pernikahan di luar negeri, legalisasi dokumen seperti akta kelahiran, surat keterangan belum menikah, dan identitas sangat diperlukan agar pernikahan anda diterima secara resmi oleh pemerintah di negara tujuan.
Apabila tidak melakukan legalisasi dengan benar, dokumen anda mungkin dianggap tidak sah, yang bisa mengakibatkan permasalahan hukum dan administrasi di masa mendatang.

Dokumen Apa Saja yang Harus Dilegalisir untuk Menikah di Luar Negeri?
Berikut adalah dokumen-dokumen umum yang biasanya perlu untuk dilegalisir:
- Akta Lahir
- Surat Keterangan Belum Menikah (SKBM) atau Surat Cerai (jika sebelumnya telah menikah)
- KTP atau Paspor
- Surat Izin Orang Tua (jika dibutuhkan)
- Akta Nikah dari negara asal (jika sudah menikah sebelumnya)
Setiap negara tujuan mungkin memiliki persyaratan dokumen yang berbeda, sehingga penting untuk memeriksa informasi ini terlebih dahulu.
Tips Mengurus Legalisasi Dokumen untuk Pernikahan di Luar Negeri
1. Lakukan Riset Terhadap Persyaratan Negara Tujuan
Setiap negara memiliki peraturan dan prosedur legalisasi yang bervariasi. Pastikan anda mengetahui dokumen apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara melakukan legalisasi di negara tersebut.
2. Awali Proses Legalisasi di Instansi Pemerintah yang Berwenang
Dokumen harus mendapatkan legalisasi dari instansi terkait di Indonesia, seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kementerian Hukum dan HAM, serta Kementerian Luar Negeri.
3. Manfaatkan Apostille Jika Negara Tujuan Mengizinkan
Jika negara tujuan anda adalah bagian dari Konvensi Den Haag, anda bisa memakai apostille untuk mempercepat proses legalisasi dokumen.
4. Legalisasi Di Kedutaan atau Konsulat Negara Tujuan
Jika negara tujuan tidak menerima apostille, anda perlu melakukan legalisasi dokumen di kedutaan atau konsulat negara tersebut yang ada di Indonesia.
5. Siapkan Semua Dokumen Pendukung dan Fotokopi dengan Lengkap
Pastikan semua dokumen asli dan salinan sudah lengkap dan sesuai dengan syarat yang diminta.
6. Perhatikan Waktu Proses dan Jadwal Pernikahan
Proses legalisasi dapat memakan waktu cukup lama, jadi rencanakanlah pengurusan dokumen jauh-jauh hari agar tidak terhambat.
7. Pertimbangkan Menggunakan Jasa Pengurusan Profesional
Proses legalisasi dokumen bisa jadi rumit dan memakan waktu. Menggunakan jasa profesional yang berpengalaman akan mempercepat proses dan menghindari kesalahan.
Perbandingan Proses Legalisasi Dokumen Pernikahan dengan dan tanpa Apostille
| Aspek | Dengan Apostille | Tanpa Apostille (Legalisasi Manual) |
|---|---|---|
| Negara Tujuan | Anggota Konvensi Den Haag | Negara yang tidak tergabung dalam Konvensi Den Haag |
| Proses | Lebih cepat dan mudah | Lebih kompleks dan memakan waktu |
| Instansi yang Terlibat | Kementerian Luar Negeri dan otoritas apostille | Kementerian terkait dan Kedutaan/Konsulat |
| Biaya | Umumnya lebih terjangkau | Bisa lebih mahal karena proses yang lebih panjang |
| Risiko Kesalahan | Lebih kecil karena prosedur yang jelas | Lebih besar jika dokumen tidak lengkap atau prosedurnya salah |
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
- Mengabaikan persyaratan dokumen khusus dari negara tujuan.
- Tidak memulai proses legalisasi sejak awal.
- Menggunakan dokumen kadaluarsa atau tidak lengkap.
- Tidak memeriksa ulang dokumen setelah proses legalisasi.
- Mengurus semua sendiri tanpa bantuan profesional jika tidak paham prosedurnya.





